10 Hal yang Perlu Diketahui tentang Es Laut Arktik

10 Hal yang Perlu Diketahui tentang Es Laut Arktik

Sebagian besar Kutub Utara ditutupi oleh lautan, yang ditutupi oleh lapisan es hampir sepanjang tahun. Luasnya es pasang dan surut sesuai dengan musim. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir siklus ini telah bergeser karena jumlah pencairan es laut Arktik meningkat, dan es laut telah merayap kembali ke posisi terendah. Fenomena seperti ini belum pernah terjadi pada masa-masa sebelumnya.

Apabila Anda gemar dengan pengetahuan Biologi terutama seputar lingkungan, maka ini 10 hal yang sebaiknya Anda tahu mengenai Es Laut Arktik.

Apa itu Es Laut?

Air laut beku yang mengapung di permukaan laut. Es laut terbentuk dan mengapung di sekitar perairan Arktik Kutub Utara dan Antartika Kutub Selatan. Es laut Arktik sendiri berada di area perairan kutub utara. Sebaliknya, gunung es, gletser, dan ice shelves semuanya berada di daratan. Es terapung ini memiliki pengaruh besar pada lingkungan kutub, mempengaruhi sirkulasi laut, cuaca, dan iklim regional.

Siklus Tahunan

Di Kutub Utara, es laut meningkat selama musim dingin, biasanya mencapai puncaknya pada bulan Maret. Kemudian mulai mencair kembali dan masa pencairan biasanya berlangsung hingga pertengahan September. Ketika pencairan es laut Arktik mencapai tingkat terendah, kemudian mulai terjadi perubahan.

Apa yang Terjadi dengan Es Laut Arktik Akhir-Akhir Ini?

Dalam beberapa tahun terakhir, luas es laut di Kutub Utara telah mengalami pencairan drastis. Catatan satelit untuk tingkat es laut di Kutub Utara masih stabil hingga akhir tahun 1970-an, tetapi tahun-tahun terakhir ini justru telah membawa titik terendah pencairan es laut Arktik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tanda paling hitam menandai Kutub Utara secara geografis dalam keadaan darurat.

Apa yang menyebabkan pencairan Es Laut Semakin Drastis?

Para ilmuwan menghubungkan drastisnya pencairan es laut Arktik dalam beberapa tahun terakhir dikarenakan kombinasi fluktuasi alami dan perubahan iklim yang disebabkan manusia, sehingga menyebabkan pemanasan global yang semakin memanaskan planet bumi ini. Tidak terelakan bahwa sekian tahun terakhir terjadi fluktuasi alami dimana inti bumi semakin bergolak. Badai pada awal Agustus 2012 diduga pula telah menjadi penyebab laju pencairan es laut Arktik melonjak.

Ditambah lagi dengan terjadinya perubahan iklim akibat ulah manusia. Polusi dan efek rumah kaca menjadi sebagian hal yang membuat lubang ozon semakin membesar dan menyebabkan suhu panas bumi meningkat.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap pemanasan Samudra Arktik adalah meningkatnya laju pembuangan sungai yang mengalir dari Eurasia. Sungai-sungai air tawar ini sekarang menerima peningkatan limpasan dari gletser yang mencair. Limpasan ini jauh lebih hangat daripada air Samudra Arktik. Hasil akhirnya adalah pemanasan di perairan Samudra Arktik dan pengenceran salinitas.

Bagaimana Es Laut Diukur?

Pusat Data Salju dan Es Nasional Amerika Serikat menentukan tingkat es laut dengan melihat proporsi air Kutub Utara yang tertutup oleh es sekitar 15 persen atau lebih.

Siapa yang Membutuhkannya?

Es laut di Kutub Utara menyediakan habitat penting bagi walrus, beruang kutub dan hewan kutub lainnya. Penurunan jumlah es laut arktik belakangan ini telah menciptakan masalah bagi banyak hewan-hewan kutub. Misalnya, ketika terjadi pencairan es laut Arktik di musim panas, mendorong es laut bergerak sangat jauh dari daratan di atas perairan yang dalam. Walrus berkerumun ke pantai. Dalam kondisi normal, hewan kutub mencari makan di perairan dangkal dari atas es.

Kondisi Pencairan Es Laut Drastis Menjadi Hal Buruk untuk Beruang

Es laut Arktik menyediakan habitat penting bagi beruang kutub dan pencairan es laut Arktik di musim panas secara drastis dalam beberapa tahun terakhir telah memaksa para beruang untuk berenang jauh. Para peneliti khawatirkan kondisi tersebut dapat menenggelamkan anak-anak beruang.

Bagian dari Anggaran Energi Panas Bumi

Karena es laut berwarna putih, es itu memantulkan 80 persen sinar matahari yang membuatnya kembali ke angkasa. Menurut Pusat Data Salju dan Es Nasional Amerika Serikat, ketika es laut kutub mencair, maka lautan yang berwarna lebih gelap di bawahnya akan menyerap 90 persen energi. Akibatnya lautan menjadi lebih panas.

Inilah sebabnya mengapa para ilmuwan meyakini bahwa hilangnya es laut akan memperburuk pemanasan global dan akan lebih banyak air terbuka yang akan menyerap lebih banyak energi panas yang diserap ke dalam sistem alami. Penelitian NASA telah menunjukkan bahwa tingkat es laut Kutub Utara menurun pada tingkatannya dalam beberapa persen per dekade. Ketika lapisan es hilang, radiasi matahari menembus air dan menghangatkan lautan kemudian membuat pencairan es laut Arktik semakin cepat.

Bagian yang Gagal

Pencairan es dalam jumlah besar yang tidak biasa dalam beberapa tahun terakhir membuat NWP (Northwest Passage) yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik. Passage Northwest adalah rute laut yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik melalui Kepulauan Arktik Kanada. Di masa lalu, Northwest Passage hampir tidak bisa dilewati karena tertutup oleh es laut yang tebal sepanjang tahun.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perubahan iklim memungkinkan lalu lintas komersial melewati Samudra Arktik melalui rute yang dulunya mustahil ini. Telah terjadi penurunan ketebalan dan luas es di laut Arktik. Hal ini terjadi progresif dari tahun ke tahun. Grafik penurunan luas es laut tahun 1979 hingga 2014, menunjukkan bagaimana tingkat es laut Kutub Utara telah mengalami penurunan signifikan. Dan kini pencairan es laut Arktik semakin meningkat.

Bagaimana dengan Es Laut Antartika?

Es laut Antartika dan Arktik sangat berbeda. Sementara es laut Arktik terbentuk di atas lautan, es laut Antartika terbentuk di sekitar benua. Pencairan es Antartika sebenarnya juga mengalami peningkatan tetapi dalam jumlah kecil. Para ilmuwan melihat bahwa es laut Arktik di Kutub Utara lebih sensitif terhadap perubahan sistem iklim yang lebih besar daripada es di Antartika.